- Pemprov Lampung Dukung Peran Strategis Mahasiswa NU Dalam Pembangunan Daerah
- TNI- POLRI Gelar Patroli Skala Besar, Jaga Kamtibmas Pasca Unjuk Rasa
- Polres Tulang Bawang Barat Laksanakan Patroli Skala Besar
- Harga Terjangkau, Warga Antusias Sambut Pasar Murah PMI Lampung di Pesawahan
- Langkah Konkret Lestarikan Sejarah, Rumah Daswati Didorong Jadi Cagar Budaya
- Pererat Sinergitas, DPP Jagat Buana Nusantara Gelar Silaturahmi
- ASDP Apresiasi Pelanggan Setia dan Terus Dorong Budaya Tertib Digital
- Satu Tahun Buron, Polres Lampung Selatan Berhasil Tangkap Pelaku Pencurian
- Modus Penggelapan Motor Ternyata untuk Jaminan Pinjam Uang
- Polsek Palas Amankan 2 Warga Bangunan dan 1 Kalirejo Edarkan Narkoba
Gubernur Lantik Nanda Indira–Antonius Muhammad Ali Sebagai Bupati dan Wakil Bupati 2025–2030

BANDAR LAMPUNG, MFH,-- Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal
melantik Nanda Indira dan Antonius Muhammad Ali sebagai Bupati dan Wakil Bupati
Pesawaran periode 2025–2030 di Balai Keratun, Kantor Gubernur Lampung, Rabu
(27/08/2025).
Prosesi pelantikan berlangsung khidmat,
ditandai dengan pengucapan sumpah jabatan, penyematan tanda jabatan, serta
penyerahan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri.
Pelantikan ini merujuk pada Surat Keputusan
Menteri Dalam Negeri Nomor 100.2.1.3-2876 Tahun 2025 tentang pengangkatan Bupati
dan Wakil Bupati Pesawaran. Penetapan tersebut merupakan tindak lanjut dari
hasil Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024, setelah sebelumnya kabupaten
Pesawaran sempat menjalani pemungutan suara ulang sesuai putusan Mahkamah
Konstitusi.
Baca Lainnya :
- Bhayangkara Presisi Lampung FC U-15 Melaju ke Final Piala Soeratin 2025 Lampung0
- Kolaborasi KIM, Pemerintah, dan Desa Jadi Kunci Akselerasi Transformasi Digital0
- Pemprov Lampung Siapkan Strategi Tingkatkan Lulusan SMA ke Perguruan Tinggi0
- Panen Raya Warnai Semangat Ketahanan Pangan0
- Malam Puncak Peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di RT.04 Rajabasa Jaya Meriah 0
Dalam sambutannya, Gubernur Mirza menegaskan
bahwa kepemimpinan baru di Pesawaran harus segera menyusun Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dokumen perencanaan itu, ucap Gubernur, wajib
selaras dengan RPJMD Provinsi Lampung 2025–2029 yang tengah berada pada tahap
“Penguatan Pondasi Transformasi”.
“Penyusunan RPJMD Kabupaten Pesawaran harus
mengacu pada arah pembangunan provinsi. Sinergi ini penting agar program
kabupaten dapat sejalan dengan visi besar Lampung menuju Indonesia Emas 2045,”
ujar Gubernur.
Gubernur juga mengingatkan tantangan
pembangunan di Pesawaran masih cukup besar. Pertumbuhan ekonomi daerah itu baru
mencapai 3,9 persen, lebih rendah dibanding capaian provinsi yang mencapai 4,57
persen. Tingkat kemiskinan Pesawaran juga lebih tinggi, yakni 11,86 persen,
sementara Lampung 10,69 persen.
Selain itu, tingkat pengangguran terbuka di
Pesawaran berada pada angka 4,36 persen, sedikit di atas rata-rata provinsi
yang 4,19 persen. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pun masih 70,24, di bawah
capaian Lampung yang telah mencapai 73,13 pada 2024.
“Angka-angka ini menunjukkan kita tidak boleh
berpuas diri. Perlu kerja keras, dedikasi, dan sinergi semua pihak untuk
menciptakan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” ucap Gubernur.
Visi pembangunan Lampung 2025–2030, yakni
Bersama Lampung Maju Menuju Indonesia Emas, menurut Gubernur, hanya dapat
diwujudkan jika seluruh kabupaten dan kota berperan aktif. Gubernur meminta
Bupati dan Wakil Bupati Pesawaran ikut mendukung tiga misi atau Tiga Cita:
pertumbuhan ekonomi inklusif, penguatan SDM unggul, serta peningkatan kehidupan
masyarakat yang berkeadilan.
Gubernur juga menekankan pentingnya mendukung
Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang menjadi prioritas pemerintah provinsi.
Program itu meliputi penguatan BUMDes, penyediaan pupuk organik berbasis
koperasi, dan stabilisasi harga bahan pokok dengan mengutamakan produk lokal.
“Pesawaran memiliki potensi besar, terutama
di sektor pertanian dan pariwisata. Jika potensi ini dikembangkan dengan
strategi yang tepat, kontribusinya akan signifikan terhadap pembangunan
Lampung,” ujar Gubernur.
Gubernur juga menekankan, organisasi seperti
PKK, Posyandu, dan Dekranasda bukan sekadar pelengkap. Menurutnya, lembaga ini
memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya
di bidang kesehatan keluarga, pemberdayaan ekonomi kreatif, dan kerajinan
daerah.
“Ke depan, kolaborasi pemerintah daerah
dengan organisasi masyarakat harus diperkuat. Masyarakat menunggu hasil nyata,
bukan sekadar program di atas kertas,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Gubernur juga memberi
perhatian pada pengelolaan aparatur sipil negara di Pesawaran. Gubernur meminta
Nanda Indira dan Antonius menerapkan sistem merit dalam manajemen ASN, yakni
berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja.
“Bangunlah iklim kerja yang profesional,
harmonis, dan penuh semangat pelayanan. ASN adalah ujung tombak penyelenggaraan
pemerintahan di daerah,” tegasnya.
Pelantikan tersebut sekaligus menjadi momen
peralihan kepemimpinan dari bupati sebelumnya, Dendi Ramadhona, dan wakilnya,
Marzuki, kepada Nanda Indira dan Antonius Muhammad Ali. Serah terima jabatan
dilakukan usai prosesi utama.
Dalam acara yang sama, Purnama Wulan Sari
Mirza, Ketua TP. PKK Provinsi Lampung, juga melantik jajaran pendamping organisasi
di Pesawaran. Aria Sandi resmi menjabat Ketua TP. PKK dan Ketua Tim Pembina
Posyandu, sementara Nurhayati dikukuhkan sebagai Ketua Dekranasda Kabupaten
Pesawaran.
Dengan kepemimpinan baru ini, pemerintah
provinsi berharap Pesawaran dapat keluar dari ketertinggalan dan mengejar
capaian pembangunan provinsi. Seperti halnya masyarakat Pesawaran yang menaruh
harapan besar agar pemerintahan baru mampu menghadirkan perubahan yang lebih
nyata.
Jika sinergi pusat, provinsi, dan kabupaten
dapat terjalin dengan baik, Pesawaran diharapkan mampu menjadi daerah yang
lebih maju, mandiri, dan berdaya saing. Hasilnya tidak hanya berdampak pada
warga setempat, tetapi juga memperkuat posisi Lampung dalam mewujudkan target
pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045. [MFH/ Dinas Kominfotik
Provinsi Lampung].
