TANGGAMUS, MFH,-- Dalam rangka mempererat silaturahmi dan menjaga situasi keamanan di wilayah pesisir, Kapolres Tanggamus AKBP Rahmad Sujatmiko, S.I.K., M.H. melaksanakan kegiatan Ngobarmas (Ngopi Bareng Kamtibmas) bersama masyarakat di Pekon Martanda, Kecamatan Pematang Sawa, Jumat 31 Oktober 2025.

Kegiatan tersebut menjadi bagian dari program kerja Polres Tanggamus untuk menjalin komunikasi langsung dengan masyarakat di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) pesisir Tanggamus.

Sebelum tiba di lokasi, tim Kapolres bersama jajaran harus menempuh perjalanan darat selama kurang lebih 11 jam dari Polsek Pematang Sawa menuju Pekon Martanda.

Baca Lainnya :

• DPO Pembobol Rumah di Sumberejo Ditangkap Tekab 308 Presisi Polres Tanggamus0
• Tekab 308 Presisi Polres Tanggamus Ringkus Residivis Pelaku Curat HP di Sumberejo0
• Polsek Kota Agung dan Inafis Polres Tanggamus Identifikasi Warga Meninggal di Rumah Dusun Jualang0
• Polres Tanggamus Gelar Patroli Cegah Balap Liar dan Kejahatan di Gisting0
• Kasat Reskrim Polres Tanggamus: Kasus Perampokan Gadis di Wonosobo Ternyata Rekayasa 0

Perjalanan panjang itu ditempuh dalam kondisi cuaca hujan dan jalan berlumpur, melewati perbukitan serta jalur pesisir yang cukup menantang.

Meski demikian, Kapolres dan rombongan tetap melanjutkan perjalanan dengan semangat untuk hadir langsung di tengah masyarakat wilayah terluar Kabupaten Tanggamus.

Setibanya di Martanda, kegiatan Ngobarmas digelar di rumah Kepala Pekon Martanda, Sumartono. Kakon Tampang Muda, Hamid. Kakon Tampang Tua, Hamid dan dihadiri sekitar 40 peserta yang terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, serta unsur Forkopimcam.

Turut hadir mendampingi Kapolres, Kasat Intelkam Iptu Arbiyanto, S.H., Kasat Polairud Fridy Romadhana Panca Rizky, S.Sos., Kapolsek Pematang Sawa Ipda Ahmad Rais, dan Camat Pematang Sawa Saifudin Sarif, S.IP., serta sejumlah personil staf.

Dalam kesempatan itu, Kepala Pekon Martanda menyerahkan secara simbolis surat hibah tanah untuk pembangunan Pos Polisi Martanda, yang disaksikan langsung oleh para tokoh masyarakat dan pejabat setempat.

Dalam sambutannya, Kepala Pekon Martanda Sumartono menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas kunjungan Kapolres ke wilayahnya.

“Ini merupakan kunjungan pertama kali Kapolres ke daerah pesisir kami. Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan kehadiran Polres Tanggamus di tengah masyarakat Martanda,” ujarnya.

Tohibin, perwakilan masyarakat, berharap pembangunan pos dapat segera terealisasi mengingat sebagian wilayah pesisir masih terisolir dan membutuhkan penguatan keamanan.

“Sejak 2016 lokasi pos sudah tersedia. Kami berharap ini bisa segera diwujudkan untuk mendukung keamanan di wilayah kami,” ungkapnya.

Sementara itu, Kapolres Tanggamus AKBP Rahmad Sujatmiko menegaskan bahwa kegiatan Ngobarmas merupakan bentuk nyata kehadiran Polri di tengah masyarakat, khususnya di wilayah pesisir yang masih tergolong daerah 3T.

“Kegiatan ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi, mendengar langsung aspirasi masyarakat, serta memberikan pesan-pesan kamtibmas. Kami ingin masyarakat tahu bahwa Polri selalu hadir untuk melindungi dan melayani,” kata Kapolres.

Kapolres juga menanggapi aspirasi warga terkait permintaan pembangunan Pos Polisi di Pekon Martanda.

“Kami akan menindaklanjuti dan mengusulkan penambahan personel ke Polda Lampung. Terima kasih atas hibah tanah yang diberikan masyarakat untuk pembangunan Pos Polisi Martanda,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Camat Pematang Sawa Saifudin Sarif menyatakan dukungan penuh terhadap rencana pembangunan pos tersebut.

“Kami mendukung penuh pembangunan Pos Polisi di wilayah pesisir. Rencananya akan dilaksanakan secara swadaya oleh masyarakat pada tahun 2026,” ujarnya.

Selain tatap muka dan dialog kamtibmas, kegiatan Ngobarmas juga diisi dengan penyerahan bantuan sosial (bansos) secara simbolis kepada perwakilan masyarakat dari empat pekon, yakni Kaur Gading, Martanda, Tampang Tua, dan Tampang Muda.

Kegiatan ini menjadi bukti komitmen Kapolres Tanggamus dalam mendekatkan Polri dengan masyarakat melalui pendekatan humanis dan dialog terbuka, meski harus menempuh perjalanan panjang dan menantang di wilayah terluar. [MFH/Din/rils]