- Kepala Desa dan Babinsa Tinjau Pos Ronda
- Tekab 308 Presisi Polres Tanggamus Ringkus Residivis Pelaku Curat HP di Sumberejo
- Bupati Pringsewu Kukuhkan Tim Pembina Posyandu 2025-2030
- Bupti Pringsewu Harapkan PERWOSI Tingkatkan Eksistensi Wanita dalam Kembangkan Olahraga
- Ketua TP PKK Lampung Canangkan Desa Tapis di Lumbok Seminung
- Bupati Nanda Kunjungi Sejumlah Sentra UMKM di Way Lima
- Wabup Lambar Hadiri Persiapan Lampung Fest 2025
- Marching Band Gita Praja Saburai Raih Piala Kemenpora RI 2025
- Gubernur Mirza Buka Musda XVI Pramuka Lampung
- Gubernur Mirza Dorong Sinergi Kopi dan Pariwisata Lewat Lampung Coffee Pavilion
Sinergi OJK dan Pemkab Pesawaran Bangun Ekosistem Keuangan Syariah di Pondok Pesantren

PESAWARAN, MFH,--14 Oktober 2025 –
Pemerintah Kabupaten Pesawaran melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah
(TPAKD) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung meluncurkan
Pencanangan Ekosistem Pusat Inklusi Keuangan Syariah (EPIKS) di Pondok Pesantren
Al-Hidayah Gerning, Kecamatan Tegineneng, Selasa (14/10/2025).
Program kolaborasi ini bertujuan
memperluas akses keuangan syariah di tengah masyarakat sekaligus memperkuat
peran pesantren sebagai pusat literasi dan pemberdayaan ekonomi umat.
Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati
Pesawaran Hj. Nanda Indira B, S.E., M.M., Wakil Bupati Antonius Muhammad Ali,
S.H., Kepala OJK Provinsi Lampung Otto Fitriandy, Karo Perekonomian Provinsi
Lampung Rinvayanti, Kepala BSI Cabang Pesawaran Desi Anggraeni, Brand Manager
Bank Sampah Sahabat Gajah Nur Rokhim, serta Pimpinan Ponpes Al-Hidayah.
Baca Lainnya :
- Tingkatkan Ketahanan Pangan, Yonif 7 Marinir Panen Melon dan Ikan Nila0
- Danyonif 7 Mar Laksanakan Anjangsana dengan Keluarga Prajurit0
- Mahasiswa Itera Ubah Nilai Tambah Singkong jadi Mie Mocaf0
- Forum Ngopi Jadi Ajang Perkuat Sinergi Pemkab Pesawaran Dan Insan Pers Sebagai Mitra Pembangunan0
- Penasehat DWP Kabupaten Pesawaran Buka Sosialisasi Organisasi Mighrul Lappung Bersatu0
Dalam sambutannya, Bupati Pesawaran Nanda
Indira menyampaikan apresiasi atas inisiasi OJK Lampung bersama Pemerintah
Provinsi Lampung dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang
menghadirkan EPIKS di Kabupaten Pesawaran.
Bupati menilai, program EPIKS dapat
menjadi motor penggerak inklusi keuangan syariah di Pesawaran, sekaligus
memperkuat pesantren sebagai pusat kolaborasi dan literasi ekonomi umat.
Termasuk guna memastikan seluruh lapisan masyarakat memiliki akses terhadap
layanan keuangan yang berkualitas, terjangkau, dan sesuai kebutuhan.
Pada kegiatan ini, juga turut dilakukan
peluncuran Bank Sampah di lingkungan Ponpes Al-Hidayah, yang dikolaborasikan
dengan pembukaan 650 rekening tabungan pelajar syariah bagi para santri.
Program ini bukan hanya mengajarkan santri
menabung, tapi juga menumbuhkan kesadaran lingkungan sekaligus memberikan nilai
tambah dalam bentuk tabungan.
"Bank Sampah ini diharapkan dapat
menciptakan ekosistem pendidikan berbasis lingkungan yang berkelanjutan dan
menanamkan jiwa entrepreneur dan kemandirian pada siswa. Saya berharap, Bank
Sampah ini dapat menjadi contoh untuk Kecamatan dan Desa lain di Wilayah
Kabupaten Pesawaran," kata Bupati Nanda.
Kepala OJK Provinsi Lampung Otto
Fitriandy, menyebut bahwa Pesawaran memiliki potensi besar untuk pengembangan
ekonomi syariah, mengingat 96 persen penduduknya beragama Islam dan terdapat
lebih dari 80 pondok pesantren yang tersebar di wilayah tersebut.
Program EPIKS dirancang agar pesantren
tidak hanya mandiri secara ekonomi, tetapi juga berfungsi sebagai pusat inklusi
keuangan. Dengan begitu, pesantren dapat menjadi jembatan antara pelaku usaha,
lembaga keuangan, dan pemerintah daerah.
Ia menambahkan, sinergi dengan Bank
Syariah Indonesia (BSI) dan Bank Sampah Sahabat Gajah diharapkan dapat menjadi
model pemberdayaan ekonomi umat berbasis nilai-nilai Islam dan keberlanjutan
lingkungan.
Melalui kerja sama ini, masyarakat dapat
memperoleh layanan konsultasi dan pendampingan terkait keuangan syariah secara
langsung di lingkungan pesantren.
Sementara itu, Karo Perekonomian Provinsi
Lampung Rinvayanti, mewakili Wakil Gubernur Lampung, menjelaskan bahwa
pencanangan EPIKS di Pesawaran merupakan bagian dari upaya TPAKD Provinsi
Lampung dalam mengembangkan literasi keuangan syariah sekaligus
mengintegrasikan program bank sampah di pesantren.
Berdasarkan data dari Kementerian Agama
RI, Rinva menyebut bahwa Provinsi Lampung saat ini tercatat memiliki 1.096
lembaga pondok pesantren dan jumlah ini merupakan yang terbesar kedua di pulau
Sumatera. Karena itu, program seperti ini dinilai sangat penting untuk
mendorong ekonomi pesantren yang produktif dan berkelanjutan.
“Sinergi antara keuangan syariah dan
pengelolaan lingkungan ini akan membuka peluang baru dalam pemberdayaan ekonomi
pesantren sekaligus menjaga kelestarian lingkungan hidup,” ujarnya.
Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hidayah, KH.
Ahmad Ma’shum Abror, menyampaikan kesiapan pihaknya dalam mendukung pelaksanaan
program EPIKS.
Ponpes Al-Hidayah telah memiliki sejumlah
unit usaha seperti produksi kopi, laundry, roti, serta pertanian melon dan
cabai, yang dapat menunjang pengembangan ekonomi pesantren.
“Kami menyambut baik program ini dan siap
berkolaborasi dengan seluruh pihak agar membawa manfaat bagi santri dan
masyarakat sekitar. Mudah-mudahan kegiatan ini membawa keberkahan dan bisa
menjadi bekal nyata bagi para santri ketika kembali ke masyarakat,” ujarnya.
[MFH/Diskominfotik Pesawaran]










3.jpg)
