- Pemprov Lampung Dukung Peran Strategis Mahasiswa NU Dalam Pembangunan Daerah
- TNI- POLRI Gelar Patroli Skala Besar, Jaga Kamtibmas Pasca Unjuk Rasa
- Polres Tulang Bawang Barat Laksanakan Patroli Skala Besar
- Harga Terjangkau, Warga Antusias Sambut Pasar Murah PMI Lampung di Pesawahan
- Langkah Konkret Lestarikan Sejarah, Rumah Daswati Didorong Jadi Cagar Budaya
- Pererat Sinergitas, DPP Jagat Buana Nusantara Gelar Silaturahmi
- ASDP Apresiasi Pelanggan Setia dan Terus Dorong Budaya Tertib Digital
- Satu Tahun Buron, Polres Lampung Selatan Berhasil Tangkap Pelaku Pencurian
- Modus Penggelapan Motor Ternyata untuk Jaminan Pinjam Uang
- Polsek Palas Amankan 2 Warga Bangunan dan 1 Kalirejo Edarkan Narkoba
Thomas Amirico: Kepala Sekolah Pun Ada yang Terpapar LGBT

Bandar
Lampung, MFH,-- Enam tokoh yang hadir adalah Dr. H. Firmansyah,
Habib Umar Asegaf, K.H. Ansori, S.P., K.H. Ahmad Sulaiman, H. Sukri Baihaki,
M.H., dan Khadafi, S.P., M.M. Mereka menyampaikan keresahan masyarakat atas
penyebaran perilaku LGBT yang dinilai semakin terbuka, khususnya di media
sosial.
“Kami datang membawa kegelisahan masyarakat. Wabah LGBT ini
sudah merambah ke lingkungan sekolah. Bukan hanya siswa, tapi juga guru,” ujar
K.H. Ahmad Sulaiman yang menjadi juru bicara dalam pertemuan tersebut.
Dr. H. Firmansyah menambahkan, grup-grup LGBT di media
sosial kini bahkan beranggotakan belasan ribu orang. Ia menekankan pentingnya
peran institusi pendidikan dalam melakukan mitigasi serta perlindungan terhadap
generasi muda.
Baca Lainnya :
- Grand Final Puteri Tionghoa Indonesia 2025 Singing Competition Sukses Digelar0
- Redaktur Eksecutif Media Faktual Hukum Resmi Rengkuh Gelar Doktor0
- Unila Selenggarakan Ujian Simanila Mandiri 20250
- SPMB Jalur Domisili 2025, SMPN 10 Bandar Lampung Prioritaskan Warga Terdekat0
- Kadisdikbud Ajak Guru Bandar Lampung Dukung Keberhasilan Pembelajaran0
“Ini bukan lagi isu yang tersembunyi. Dunia pendidikan harus
menjadi garda depan untuk membendung penyimpangan ini,” tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, Thomas menyatakan dukungan atas
aspirasi para tokoh dan menegaskan sistem pendidikan Indonesia memiliki
landasan yang kuat dalam konstitusi.
“Konstitusi kita, UUD 1945, sudah jelas menyatakan tujuan
pendidikan adalah meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia. Segala
hal yang bertentangan dengan nilai itu harus dieliminasi,” tegasnya.
Thomas juga mengungkapkan pihaknya telah menerima sejumlah
laporan terkait penyebaran perilaku LGBT di lingkungan Aparatur Sipil Negara
(ASN), bahkan hingga di tingkat kepala sekolah.
“Saya tahu ada kepala sekolah yang terpapar,” ungkapnya.
Sebagai langkah konkret, Thomas berencana mengeluarkan surat
edaran kepada seluruh satuan pendidikan di bawah naungan Dinas Pendidikan
Provinsi Lampung. Surat itu akan memuat panduan mitigasi perilaku menyimpang
serta rencana edukasi kepada siswa mengenai bahaya LGBT.
“Kami akan bergerak secara terukur dan sesuai kewenangan.
Edukasi adalah kunci, dan peran sekolah sangat strategis,” tutupnya.
Pertemuan tersebut menjadi sinyal bahwa Dinas Pendidikan
Provinsi Lampung tak tinggal diam terhadap isu LGBT. Dukungan dari para tokoh
agama dan masyarakat dinilai penting untuk menjaga nilai-nilai moral dan budaya
sesuai jati diri bangsa. [MFH rils]
