- Kepala Desa dan Babinsa Tinjau Pos Ronda
- Tekab 308 Presisi Polres Tanggamus Ringkus Residivis Pelaku Curat HP di Sumberejo
- Bupati Pringsewu Kukuhkan Tim Pembina Posyandu 2025-2030
- Bupti Pringsewu Harapkan PERWOSI Tingkatkan Eksistensi Wanita dalam Kembangkan Olahraga
- Ketua TP PKK Lampung Canangkan Desa Tapis di Lumbok Seminung
- Bupati Nanda Kunjungi Sejumlah Sentra UMKM di Way Lima
- Wabup Lambar Hadiri Persiapan Lampung Fest 2025
- Marching Band Gita Praja Saburai Raih Piala Kemenpora RI 2025
- Gubernur Mirza Buka Musda XVI Pramuka Lampung
- Gubernur Mirza Dorong Sinergi Kopi dan Pariwisata Lewat Lampung Coffee Pavilion
Gubernur Ajak Bupati Walikota Intensifkan Dapur MBG untuk Patuhi SOP

BANDAR
LAMPUNG, MFH,-- Gubernur Lampung mengajak kepada Bupati dan wali kota di
Lampung agar mengintensifkan pengawasan dapur program Makan Bergizi Gratis
(MBG) untuk memastikan dapur MBG mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP).
Gubernur
Rahmat Mirzani Djausal menegaskan bahwa pentingnya kepatuhan pada Standar
Operasional Prosedur (SOP) di seluruh SPPG agar tidak terjadi kejadian luar
biasa (KLB) yang membahayakan penerima manfaat.
“Saya
mengajak kepada seluruh Bupati dan Walikota di Lampung agar terus
pengintensifkan pengawasan dapur MBG agar patuh prosedur standar operasional di
wilayahnya masing-masing, ” tegas Gubernur Mirza.
Baca Lainnya :
- Hadiri Pagelaran Budaya Karo, Gubernur Mirza Ajak Generasi Muda Lestarikan Budaya0
- Gubernur Lampung Tinjau SPPG Rajabasa0
- Kontingen Pornas XVII Korpri Lampung Dibiayai Iuran Anggota0
- Pemprov Lampung Targetkan 90 Persen Jalan Provinsi Mantap 20280
- Kepala BKD Lampung Pantau Langsung Pelantikan 1.082 PPPK Tahap II0
Gubernur
menuturkan, sejak program ini diluncurkan dan berjalan selama tujuh bulan
pertama, tidak pernah tercatat adanya KLB, meski jutaan porsi makanan bergizi
telah disalurkan kepada anak-anak di seluruh Lampung.
“Selama
tujuh bulan sebelumnya tidak ada kejadian luar biasa. Ini membuktikan protokol
MBG dan BGN yang dijalankan dengan baik dapat mencegah masalah. Namun, pada
Agustus hingga September kami mencatat tujuh kejadian luar biasa yang sebagian
besar terjadi di dapur-dapur baru yang belum sepenuhnya menjalankan SOP,”
ungkapnya.
Menurut
Gubernur, temuan ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh pihak yang terlibat
dalam pelayanan gizi.
Ia
menegaskan bahwa masalah bukan terletak pada sistem atau mekanisme program,
melainkan pada kedisiplinan pelaksana di lapangan yang tidak konsisten
mengikuti protokol yang telah ditetapkan.
“Selama
protokol dijalankan dengan tepat, program ini aman. Kejadian ini terjadi karena
ada prosedur yang dilanggar atau tidak dilakukan dengan sempurna,” katanya.
Gubernur
Mirza menegaskan, pemerintah daerah akan memperkuat kerja sama lintas instansi
untuk mengawasi seluruh dapur SPPG di Lampung.
Ia
meminta pemerintah kabupaten, kecamatan, hingga desa ikut memantau pelaksanaan
SOP agar pelayanan gizi tetap aman bagi penerima manfaat.
Langkah
pemerintah provinsi ini menunjukkan komitmen serius untuk menjaga keamanan
pangan dalam program MBG, sekaligus mengoptimalkan manfaat lingkungan melalui
pengolahan limbah.
Jika pengawasan
protokol terus diperketat dan konsep circular economy berjalan, program
pelayanan gizi di Lampung diperkirakan akan lebih berkelanjutan dan memberi
dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. [MFH Dinas Kominfotik Provinsi
Lampung].










3.jpg)
