- Tekab 308 Presisi Polres Tanggamus Ringkus Residivis Pelaku Curat HP di Sumberejo
- Bupati Pringsewu Kukuhkan Tim Pembina Posyandu 2025-2030
- Bupti Pringsewu Harapkan PERWOSI Tingkatkan Eksistensi Wanita dalam Kembangkan Olahraga
- Ketua TP PKK Lampung Canangkan Desa Tapis di Lumbok Seminung
- Bupati Nanda Kunjungi Sejumlah Sentra UMKM di Way Lima
- Wabup Lambar Hadiri Persiapan Lampung Fest 2025
- Marching Band Gita Praja Saburai Raih Piala Kemenpora RI 2025
- Gubernur Mirza Buka Musda XVI Pramuka Lampung
- Gubernur Mirza Dorong Sinergi Kopi dan Pariwisata Lewat Lampung Coffee Pavilion
- Gubernur Mirza Berjuang Untuk Harga Singkong yang Layak
Gubernur Mirza Resmikan Lampung Refinery Cargill
Dukung Pertumbuhan Industri Bernilai Tambah

BANDAR
LAMPUNG, MFH,-- Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, meresmikan
Lampung Refinery PT. Pacrim Nusantara Lestari Foods, sekaligus menandai
perjalanan 50 tahun Cargill beroperasi di Indonesia, yang digelar di Cargill
Main Office, Panjang, Bandar Lampung, Senin (20/10/2025).
Gubernur
Lampung, Rahmat Mirzani Djausal mengatakan, pihaknya merasa bangga dan
mengapresiasi kehadiran Cargill di Lampung.
Menurutnya,
investasi perusahaan berskala global ini menegaskan posisi Lampung sebagai
daerah yang memiliki potensi besar, baik dari sisi sumber daya alam, tenaga
kerja, maupun infrastruktur yang mendukung, dan Lampung juga telah menjadi
pilihan strategis bagi investasi global.
Baca Lainnya :
- Purnama Wulan Sari Lepas Peserta Charity Run For Palestina0
- Siswa SD Citra Bangsa School Asyik Desain Poster Digital dengan Dosen Darmajaya0
- Dekranasda Provinsi Lampung Gelar Pelatihan AI UMKM 0
- Dua Naskah Kuno Asal Lampung Raih Sertifikat IKON 2025 dari Perpustakaan Nasional RI0
- LEIF 2025 akan Fokus pada Gagasan Gubernur Mirza0
Saat
ini, Lampung sedang bergerak cepat dari sentra produksi pertanian menuju pusat
industri pengolahan, di mana keberadaan Lampung Refinery menjadi bukti nyata
transformasi ekonomi daerah menuju sektor industri bernilai tambah.
"Saat
ini, sekitar 30 persen PDRB Lampung berasal dari sektor pertanian dan
perkebunan, sementara industri pengolahan baru mencapai 19 persen. Ke depan,
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menargetkan peningkatan signifikan pada
sektor industri pengolahan," kata Rahmat Mirzani Djausal.
Gubernur
Lampung juga menyoroti pentingnya keberadaan fasilitas refinery bagi petani
lokal. Dengan sekitar 190 ribu hektare kebun kelapa sawit di Lampung, sebagian
besar diusahakan oleh rakyat.
Dengan
adanya Lampung Refinery, maka rantai pasok akan menjadi lebih efisien, harga
lebih stabil, dan petani memperoleh manfaat ekonomi yang lebih besar.
"Refinery
ini akan menjadi daya ungkit bagi petani, menstabilkan harga, serta mendorong
semangat replanting," ujar Rahmat Mirzani Djausal.
Selain
berdampak langsung pada sektor hulu, Gubernur Mirza menilai kehadiran Lampung
Refinery akan memperkuat sektor hilir seperti logistik, transportasi, dan
industri turunan lainnya.
Dengan
investasi Cargill mencapai 200 juta dolar Amerika atau sekitar Rp3,3 triliun,
maka fasilitas ini memiliki kapasitas produksi mencapai 1 juta ton minyak
kelapa sawit pertahun.
"Ini
bukan hanya langkah besar bagi Cargill, tapi juga bagi masa depan industri
pengolahan hasil pertanian di Indonesia. Kami berkomitmen untuk terus mendukung
dunia usaha dengan peningkatan kualitas infrastruktur, digitalisasi layanan
publik, penyederhanaan perizinan investasi, serta menciptakan iklim usaha yang
kompetitif dan kondusif," sebut Mirza.
Gubernur
Lampung juga mengapresiasi komitmen Cargill yang tidak hanya membawa teknologi
modern, tetapi juga semangat pemberdayaan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan.
Gubernur
berharap, sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha seperti
Cargill dapat menjadi teladan nyata semangat Lampung dalam pembangunan daerah.
Sementara
itu, Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Investasi Kementerian Perindustrian, Doddy
Rahadi mengungkapkan, pihaknya turut mengapresiasi atas dukungan Pemprov
Lampung, dengan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah sangat penting dalam
menciptakan iklim usaha yang kondusif dan berkelanjutan.
Menurutnya,
keberadaan Lampung Refinery akan memberikan efek berganda bagi perekonomian
regional, terutama dalam memperkuat rantai nilai industri kelapa sawit di
Lampung. [MFH / Diskominfotik Provinsi Lampung]










3.jpg)
