- Tekab 308 Presisi Polres Tanggamus Ringkus Residivis Pelaku Curat HP di Sumberejo
- Bupati Pringsewu Kukuhkan Tim Pembina Posyandu 2025-2030
- Bupti Pringsewu Harapkan PERWOSI Tingkatkan Eksistensi Wanita dalam Kembangkan Olahraga
- Ketua TP PKK Lampung Canangkan Desa Tapis di Lumbok Seminung
- Bupati Nanda Kunjungi Sejumlah Sentra UMKM di Way Lima
- Wabup Lambar Hadiri Persiapan Lampung Fest 2025
- Marching Band Gita Praja Saburai Raih Piala Kemenpora RI 2025
- Gubernur Mirza Buka Musda XVI Pramuka Lampung
- Gubernur Mirza Dorong Sinergi Kopi dan Pariwisata Lewat Lampung Coffee Pavilion
- Gubernur Mirza Berjuang Untuk Harga Singkong yang Layak
Curug Semantung, Wisata Alam Favorite Bupati Parosil Mabsus

LAMPUNG BARAT, MFH — Di suasana pagi menjelang siang
itu, udara sejuk pegunungan terasa menyegarkan di Kecamatan Pagar Dewa.
Di Dusun Semantung, Pekon Basungan, sebuah agenda tak
biasa digelar: rombongan pejabat daerah, tokoh masyarakat, dan pemuda berkumpul
untuk menyusuri jejak alam dalam rangka promosi wisata baru daerah.
Langkah-langkah mereka menuju Curug Semantung, wisata alam
yang selama ini masih tersembunyi menjadi momentum bagi pemerintahan daerah
untuk menunjukkan komitmen mengembangkan potensi wisata alam berbasis
kelestarian alam.
Baca Lainnya :
- Pemkab Lambar dan BPJS Kesehatan Bahas Sinkronisasi Program JKN serta Keaktifan Peserta0
- Wabup Mad Hasnurin Lantik Pejabat Administrator, Pengawas dan Fungsional0
- Seragam Gratis Parosil Mabsus dan Mad Hasnurin Jadi Program Primadona Masyarakat Lambar0
- Wabup Mad Hasnurin: Program Seragam Gratis Upaya Konkret Memajukan Dunia Pendidikan0
- Parosil Mabsus Targetkan Pembangunan Laboratorium Pelayanan Masyarakat Beroperasi Awal 20260
Rombongan yang hadir dalam kegiatan pada hari Kamis, 9
Oktober 2025 antara lain: Bupati Parosil Mabsus, anggota DPRD Kabupaten, kepala
perangkat daerah, camat, para peratin, tokoh pemuda dan masyarakat setempat.
Kunjungan ini diselenggarakan setelah agenda pembagian
seragam sekolah gratis di kecamatan tersebut.
Dalam agenda itu, Pakcik menyampaikan bahwa usai
rangkaian pelayanan publik, dirinya memilih “healing” ke salah satu destinasi
wisata yang tengah menjadi perbincangan.
“Banyak sekali orang bertanya-tanya kepada Pakcik, ada
Curug Semantung, yang ternyata curug Semantung ini ketinggiannya hampir 60
meter. Ini asik sekali. Perjalanan menuju lokasi juga tidak terlalu jauh,”
ujarnya penuh antusias.
Akses kendaraan roda dua menuju titik awal curug
mencapai sekitar 1,5 hingga 2 kilometer dari titik desa/pekonnya.
“Jadi bagi teman-teman pecinta alam, terutama
anak-anak Gen Z dan milenial, kalau mau liburan nggak usah jauh-jauh, cukup ke
Pagar Dewa, namanya Curug Semantung, pekonnya di mana? Basungan!,” ujarnya.
“Lihat, panorama alamnya masih sangat terjaga, hutan
masih sangat lebat, alami banget, serta pengunjungnya ramai. Oke, thank you,
sehat selalu, jangan lupa bahagia,” timpalnya.
Kegiatan kunjungan semacam ini tidak sekadar tour
semata, tapi bagian dari strategi promosi daerah: memperkenalkan potensi wisata
alam yang belum dibuka secara masif, sekaligus memancing partisipasi publik dan
komunitas lokal dalam menjaga serta memanfaatkan kawasan alam sebagai tempat
berwisata.
Akses menuju Curug Semantung memang masih sangat alami
dan menantang. Rute perjalanan menyajikan nuansa petualangan yang menarik:
sepanjang perjalanan pertama, pengunjung disuguhi hamparan kebun kopi
berbukit-bukit dan jalan tanah setapak yang masih dapat dilalui kendaraan roda
dua.
Setelah itu, medan mulai berubah: jalan berbatu dan
hutan alami yang memaksa pengunjung berjalan kaki.
Setelah memasuki kawasan berbatu, jalan setapak
menyusuri hutan membawa kita pada panorama tebing dan jurang, dipenuhi
pepohonan rimbun, tanaman epifit seperti anggrek, dan gema kicau burung yang
memperkaya suasana.
Waktu tempuh dari titik awal kendaraan sampai lokasi
air terjun diperkirakan sekitar 20–30 menit berjalan kaki.
Setibanya di lokasi, panorama Curug Semantung tampil
memukau: aliran air jernih mengalir deras, menciptakan kabut tipis dan suara
gemuruh yang menenangkan.
Aromanya pun khas hutan tropis: segar, lembap, dan
menenangkan, ditambah embun lembut yang terbawa angin menyapa pengunjung.
Air Terjun Semantung adalah salah satu destinasi alam
di Lampung Barat yang belum mengenakan biaya masuk (gratis).
Selain tanpa biaya masuk, kondisi akses yang masih
alami menjadi tantangan sekaligus modal promosi utama: wisatawan yang datang
tidak hanya mencari keindahan visual, namun pengalaman menyatu dengan alam.
Kunjungan langsung oleh Bupati Parosil Mabsus bersama
jajaran unsur legislatif dan perangkat daerah menjadi sinyal bahwa pemerintah
serius menjadikan wisata alam sebagai bagian dari prioritas pembangunan daerah.
Akhirnya, seperti
yang diharapkan Pak Bupati: wisatawan tidak perlu jauh ke destinasi luar
provinsi atau pulau seberang. Cukup datang ke Pagar Dewa, menuju Curug
Semantung di Pekon Basungan, dan menikmati panorama alam yang masih asli dan
menyejukkan hati. [MFH/Diskominfotik Lambar]










3.jpg)
