- Tekab 308 Presisi Polres Tanggamus Ringkus Residivis Pelaku Curat HP di Sumberejo
- Bupati Pringsewu Kukuhkan Tim Pembina Posyandu 2025-2030
- Bupti Pringsewu Harapkan PERWOSI Tingkatkan Eksistensi Wanita dalam Kembangkan Olahraga
- Ketua TP PKK Lampung Canangkan Desa Tapis di Lumbok Seminung
- Bupati Nanda Kunjungi Sejumlah Sentra UMKM di Way Lima
- Wabup Lambar Hadiri Persiapan Lampung Fest 2025
- Marching Band Gita Praja Saburai Raih Piala Kemenpora RI 2025
- Gubernur Mirza Buka Musda XVI Pramuka Lampung
- Gubernur Mirza Dorong Sinergi Kopi dan Pariwisata Lewat Lampung Coffee Pavilion
- Gubernur Mirza Berjuang Untuk Harga Singkong yang Layak
Menko AHY dan Gubernur Ajak Mahasiswa jadi Generasi yang Inovatif dan Berkarakter

BANDAR
LAMPUNG, MFH,-- Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal menghadiri Stadium
General dengan tema ‘Membangun Kepemimpinan Kolaboratif dan Inovatif untuk Masa
Depan Bangsa’ yang diselenggarakan oleh BEM U KBM Unila Periode 2025 bertempat
di GSG Unila, Selasa (14/10/2025).
Kegiatan
tersebut diikuti ribuan mahasiswa baru dari berbagai fakultas di lingkungan
Universitas Lampung dan menghadirkan narasumber utama Menteri Koordinator
Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Republik Indonesia, Agus
Harimurti Yudhoyono (AHY).
Gubernur
Lampung dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasinya terhadap BEM Unila
yang telah menyelenggarakan kegiatan yang dinilai sangat inspiratif dan relevan
dengan tantangan zaman.
Baca Lainnya :
- PDHI Lampung Audiensi dengan Anggota DPR RI Muhammad Kadafi 0
- DPD IMM Lampung Dorong Pemprov Segera Tetapkan Perda atau Pergub Tata Kelola HAP Ubi Kayu0
- Pemprov Lampung Lepas 80 Atlet PON Beladiri II-2025 Kudus0
- Tenis Meja Beregu Putri Raih Medali Perunggu Pornas Korpri 20250
- Pemprov Dorong Peningkatan Akses dan Kesetaraan Penyandang Disabilitas0
“Tema ini
menunjukkan semangat mahasiswa Unila untuk menatap masa depan dengan optimisme
dan penuh tanggung jawab. Tema ini juga sejalan dengan tantangan zaman yang
menuntut pemimpin muda berwawasan luas, terbuka, serta mampu bekerja sama
lintas sektor dan generasi. Kita kedepan butuh pemimpin-pemimpin muda, tapi
kita butuh pemimpin muda yang penuh dengan kualitas,” ucapnya.
Menurut
Gubernur, karakter kepemimpinan masa kini tidak lagi diukur dari siapa yang
paling kuat atau berkuasa, tetapi dari kemampuan memberdayakan dan bekerja sama
dengan orang lain.
“Kepemimpinan
hari ini bicara tentang siapa yang mampu memberdayakan orang lain, yang paling
mau bekerja sama dengan orang lain, yang paling mau mendengar dan berkolaborasi
dengan orang lain, itulah kepemimpinan hari ini dan saya yakinkan ke
pemimpin-pemimpin kedepan itulah orang-orang yang mampu memegang teguh
nilai-nilai tersebut dalam menjalankan kepemimpinannya,” tegasnya.
Ditengah
dinamika perubahan yang begitu luar biasa, Gubernur juga menegaskan bahwa
diperlukan pemimpin mampu melihat peluang di balik tantangan.
“Teknologi,
informasi, dan perubahan sosial datang silih berganti. Tantangan 6 bulan yang
lalu sudah sangat berbeda, bahkan mungkin saja bulan depan sangat berbeda. Di
tengah derasnya perubahan ini, kita butuhkan pemimpin yang yang bisa
mendengarkan, bekerja sama lintas sektor, dan mampu melihat peluang di balik
tantangan,” tegasnya.
Gubernur
juga menegaskan bahwa mahasiswa adalah energi perubahan bangsa dan kampus bukan
hanya ruang untuk menimba ilmu, tetapi juga sebagai ruang pembentukan karakter
dan kepemimpinan.
“Bagi kami,
mahasiswa adalah sumber energi perubahan bangsa. Kampus hari ini, bukan hanya
tempat menimba ilmu, tetapi juga ruang untuk belajar menjadi pemimpin, tempat
melatih diri, berpikir kritis, berdiskusi, berdebat, dan menemukan solusi dalam
permasalahan yang ada,” ucapnya.
“Tapi juga
kampus kedepan harus menjadi tempat belajar bagaimana anak-anak muda kita bisa
belajar bijaksana, belajar memahami bernegara yang dalam, belajar bagaimana
mengalah untuk kepentingan yang lebih besar, ini tempat belajarnya hanya di
kampus. Setiap organisasi mahasiswa, setiap kegiatan sosial, dan setiap ide
kreatif yang lahir dari kampus adalah bukti nyata bahwa generasi muda Lampung
siap berkontribusi untuk negeri,” tambahnya.
Gubernur
dalam kesempatan tersebut juga menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung
terus membuka ruang kolaborasi bagi generasi muda untuk berpartisipasi dalam
pembangunan daerah. Melalui berbagai program pembinaan dan pelatihan,
pemerintah mendorong anak muda agar mampu berinovasi terhadap potensi lokal
yang dimiliki daerah.
Ditengah
kondisi ekonomi Provinsi Lampung yang saat ini berfokus pada peningkatan nilai
tambah dari sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan maka Pemerintah
Provinsi Lampung berkomitmen meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta
memperkuat infrastruktur agar pertumbuhan ekonomi dapat merata hingga ke
pedesaan.
“Kami
percaya, masa depan Lampung dan Indonesia akan semakin cerah jika generasi
mudanya aktif berperan, bukan hanya menonton. ini tidak akan bisa dicapai tanpa
kolaborasi yang baik antara generasi pemimpin sekarang dan generasi penerus,”
tegasnya
Sementara
itu, narasumber utama Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan
Kewilayahan Republik Indonesia, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam kesempatan
tersebut mengajak mahasiswa untuk memahami tantangan global yang dihadapi
Indonesia saat ini, mulai dari perubahan demografi, krisis iklim, hingga
disrupsi teknologi yang menuntut lahirnya generasi pemimpin yang adaptif dan
inovatif.
“Mari
sama-sama kita berkolaborasi, semangat dari pertemuan ini kan inovasi dan
kolaborasi, saya senang kalau kalangan kampus termasuk mahasiswa dan
mahasiswinya juga aktif menyampaikan masukan-masukan dan ini penting untuk
didengar karena pada akhirnya pembangunan yang bermartabat kalau melibatkan
semua golongan dan semua kalangan,” ajaknya.
AHY dalam
kesempatan tersebut memaparkan bahwa populasi di dunia saat ini semakin
bertambah. Dimana pada saat ini populasi dunia berada di angka 8,5 miliar dan
diperkirakan menuju ke 10 miliar di tahun 2045-2050. Sehingga konsekuensinya,
dengan semakin banyaknya penduduk dunia, akan terjadi kelangkaan ketika daya
dukung bumi juga tidak senantiasa menghadirkan kecukupan, baik itu pangan,
energi, air.
“Oleh karena
itu kalau Presiden Prabowo Subianto, mengedepankan pentingnya kita mencapai
ketahanan dan swasembada pangan, energi dan air karena memang melihat dunia dan
tantangan yang akan kita hadapi bersama kedepan, yaitu berkaitan dengan pangan,
energi dan air bersih,” ujarnya.
AHY juga menyampaikan
bahwa perubahan demografi tidak hanya terjadi pada pertumbuhan, tetapi penuaan
populasi, namun di Indonesia patut disyukuri bahwa penduduk Indonesia secara
umum berusia muda dan produktif sehingga tantangan utama yang dihadapi pada
perubahan teknologi dimana tenaga kerja di Indonesia harus meningkatkan
skillnya kedepan.
“Dengan
hadirnya bonus demografi, teknologi juga terus berkembang kemajuan artificial
Intelligence juga menghadirkan disruption, banyak jenis pekerjaan yang tidak
lagi menjadi atau tidak lagi diperlukan ketika ada teknologi ada mesin ada
sistem yang serba canggih dan harus dilakukan upgrading, upskilling dan
reskilling bagi tenaga kerja Indonesia,” jelasnya.
AHY juga
menyoroti isu keberlanjutan dan krisis iklim sebagai isu nyata yang dihadapi
seluruh negara dengan serius kedepan.
“Krisis
iklim itu bisa menyebabkan banyak sekali dampak buruk, kekeringan, gagal panen,
bencana alam dan kematian di sana-sini. Ini berpengaruh secara langsung dan
tidak langsung pada keselamatan masyarakat, dunia dan ekonomi,” ucapnya
“Isu
keberlanjutan, isu sustainability ini juga menjadi isu dunia. Ketika
negara-negara menyadari bahwa tanpa kerja dan serius kita tidak bisa mengatasi
krisis iklim, maka kita harus mengawal isu transisi energi baru dan terbarukan.
Tidak boleh kita hanya bersandar pada bahan bakar berbasis fosil, tetapi kita
harus punya inovasi untuk bisa mencari sumber energi baru terbarukan,”
lanjutnya.
Ditengah
ketidakpastian global, AHY menegaskan bahwa Indonesia harus cerdas mengambil peluang.
“Megatrend
ini tentunya telah menghadirkan ketidakpastian global dan juga menghadirkan
peluang-peluang baru. Indonesia harus cerdas mengambil peluang-peluang yang ada
di depan kita sekaligus memitigasi resikonya,” tegasnya.
Selaras
dengan yang disampaikan oleh Gubernur Lampung, AHY dalam kesempatan tersebut
juga menegaskan bahwa aset yang paling penting bagi Indonesia adalah sumber
daya manusianya, Human Capital. Bukan hanya kuantitas saja yang diperjuangkan,
tetapi kualitasnya harus benar-benar disiapkan.
“Kita harus
bekerja keras bersama-sama. Human Development Index kita masih harus bekerja
keras, jadi kalau kita fokus pada peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan
termasuk pendidikan dasar, menengah dan tinggi karena kita ingin mengejar bahwa
Indonesia akan semakin baik Human Development Indexnya atau Indeks Pembangunan
Manusia-nya. Kita ingin Indonesia punya daya saing,” tegasnya.
Diakhir, AHY
menegaskan bahwa diperlukan sinergi dan kolaborasi yang baik pada seluruh
komponen yang ada dalam membangun Indonesia menjadi lebih baik kedepannya.
“Mari kita
bangun hubungan dan kolaborasi yang baik, sinergi yang kokoh antara pemerintah,
dunia akademisi, dunia usaha dan teman-teman media dan komunitas dari berbagai
sektor, lintas generasi lintas profesi, lintas daerah. Karena dengan kolaborasi
kita bisa sukses, everyone can be a Superman, tetapi yang kita butuhkan adalah
super team. Mari kita bikin super team untuk Indonesia kita,” pungkasnya.
Dalam
rangkaiannya, Gubernur Lampung juga mendampingi Menko Agus Harimurti Yudhoyono
dalam peninjauan pembangunan Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN)
Universitas Lampung, sekaligus bersama dengan Menko Agus Harimurti Yudhoyono
melakukan penandatanganan Testimoni CWU Pembangunan RSPTN, IRC, dan WWTP Unila.
[MFH/Dinas Kominfotik Provinsi Lampung].










3.jpg)
